Salam semangat untuk kita semua. Sangat banyak informasi yang akan anda dapatkan dalam Blog ini. Ikutilah artikel Tunjang aktivities sebagai tambahan wawasan anda.

Rabu, 21 Desember 2016

PERJALANAN PANJANG YANG PENUH UJIAN


  Diartikel sebelumnya, ada perjalanan kehidupan untuk menuju kemandirian dalam diri mulai ditempuh. Selanjutnya berkata untuk orang lain dan diri saya sendiri tentunya, bahwa lama kelamaan kita akan terpisah dari orang tua ditinjau dari semua hal. Perihal yang paling gampang saja, hal materi atau kita simpelkan lagi dengan kata keuangan.

  Seseorang yang telah memiliki kemandirian dalam keuangan akan mendapatkan nilai plus didalam kehidupannya. Karena kemandirian keuangan “bagi saya” adalah salah satu jembatan untuk seseorang menuju sukses yang sesungguhnya. Tidak hanya mengandalkan tangan dibawah secara terus menerus kepada orang tua.

  Saatnya untuk memulai hal yang lebih baru “dalam hati saya berkata”. Hampir selama saya menempuh pendidikan terhitung dari sekolah dasar selama 6 tahun, Sekolah Menengah Pertama 3 tahun, Sekolah Menengah Atas 3 tahun dan Sekolah Tinggi Selama 4 tahun, jika dijumlahkan sudah 16 tahun lamanya saya menempuh pendidikan, dan hal yang sangat memalukan untuk diungkapkan adalah saya hanya mengandalkan tangan dibawah kepada orang tua saya. Sungguh hal yang sangat terlambat jika dipikirkan, hal yang sangat memprihatinkan bagi diri saya sendiri tentunya.

  Mengulang lagi cerita tentang lamaran ke salah satu bank yang tidak jelas informasinya, perjuangan untuk memanfaatkan ijazah S1 saya terus berlanjut. Pada saat itu, Desember 2014 segera berakhir dan saatnya menyambut tahun 2015 dengan bermodalkan ijazah S1 Pendidikan Bahasa Inggris.

  Awal tahun 2015, motivasi untuk memiliki penghasilan dan membuat diri ini mandiri secara keuangan menjadi motivasi tertinggi dalam diri saya. Karena saya sudah tidak ingin lagi untuk membuat tangan saya dibawah. Harus berubah bagaimana pun caranya. Akan tetapi apa yang telah saya bicarakan diatas sepertinya belum bisa saya wujudkan, untuk memulainya saja saya masih bergantung dan tetap mengandalkan tangan dibawah, beruntung saya memiliki orang tua yang mengerti, menghargai, dan mendukung keinginan anak-anaknya yang ingin mengubah kondisi diri sendiri dan keluarga tentunya.

  Meskipun dalam perjalanannya kondisi keuangan keluarga berada pada posisi paspasan, bahkan jauh dari kata cukup. Mereka tidak pernah mengeluh, kecewa, apalagi memberhentikan kegiatan saya untuk menjajakan ijazah S1 saya. Mereka selalu siap sedia untuk menunjang kegiatan saya. Rasa malu dalam diri ini selalu muncul ketika ingin memulai beraktivitas menawarkan ijazah S1 saya kepihak perusahaan-perusaahan yang ingin menerimanya. Karena ketika saya memulai aktivitas tersebut, sudah pasti saya harus memposisikan tangan dibawah ke pada orang tua saya. To be continue

Tidak ada komentar:

Posting Komentar